Home » » Syekh Mujahid Abu Bashir : Keutamaan Negeri Syam

Syekh Mujahid Abu Bashir : Keutamaan Negeri Syam

Ini merupakan sebuah tema penting untuk dibahas karena secara umum masih banyak dari kalangan aktivis gerakan Islam secara khusus dan kaum muslimin secara umum, yang belum mengetahui keutamaan negeri Syam dan nilai strategis dari Syam dalam kaitannya dengan kemuliaan Islam dan kaum muslimin di muka bumi ini. Harapannya, setelah dibahas tema ini, para aktivis harakah Islamiyah dan kaum muslimin pada umumnya, memiliki gambaran yang lebih jelas dan benar tentang nilai strategis dari jihad di Suriah.
Taushiyah ini merupakan terjemahan dari artikel berjudul “Takaffalallahu Li Bi Syam” (15 Maret 2005/ 5 Shafar 1426) tulisan Syekh Abu Bashir Ath Tharthusy hafidhahullah, seorang ‘alim mujahid asli Suriah yang dulu menjadi salah satu buronan Presiden Hafidz Al Asad, bapaknya Basyar Asad. Beliau sempat berkelana ke beberapa negara Asia dan Eropa dan akhirnya sempat menetap beberapa waktu lamanya di Inggris dan akhirnya kembali ke Suriah untuk bergabung dengan mujahidin Suriah pada tahun 2012 yang lalu.
Takaffallallahu Li bi Syam (Allah Memberikan Jaminan Kepadaku Tentang Negeri Syam)
Setelah basmalah dan pujian kepada Allah serta shalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau menulis:
Kita belum dan tidak akan kehilangan harapan terhadap Syam… Betapa pun lama kegelapan malam di Syam, sesungguhnya cahaya fajar yang terang pasti akan datang…Betapa pun tinggi awan hitam yang menyelimuti langit Syam, sesungguhnya awan tersebut akan pudar dan kembali menjadi terang walaupun setelah beberapa masa lamanya. Akan tersingkaplah bumi Syam dengan cahaya matahari yang terang dan kita akan menemui waktu tersebut dengan izin Allah.
Telah banyak peperangan yang terjadi di Syam. Telah berlalu bangsa Tartar dengan kebodohan, keterbelakangan dan kebiadaban mereka… setelah itu datang para tentara salib dengan kedengkian, kejahatan dan kerakusan mereka….Pasukan itu telah dikalahkan dan kembali ke liang mereka dalam keadaan hina dan rugi… sementara penduduk dan dien negeri Syam tetap dalam keadaan terhormat dan mulia.
Inilah Syam yang hari ini dalam keadaan jatuh tertawan semenjak puluhan tahun yang lalu, di bawah tekanan rezim zindiq modern dari kalangan agen-agen Qaramithah …orang-orang Nushairi… orang-orang partai Ba’ts… para sekuler… kaum permisif… penjahat…pendengki… mereka melakukan kerusakan di negeri ini dan menghinakan para hamba Allah.
هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (٤)
Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”
(QS. Al Munafiqun : 4)
Dengan izin Allah, sesungguhnya mereka akan kalah dan terhina dan akan sirna dari bumi Syam sebagaimana telah kalah dan sirna pasukan penjahat sebelum mereka dan akan kembali ke Syam kemuliaan dan kehormatannya, kejayaan dan peranannya yang utama dalam memimpin umat manusia dan berbagai bangsa, sebagaimana telah terjadi dalam kurun waktu tertentu di masa lalu.
Ini merupakan janji yang benar yang kita tidak ragu dengan kedatangannya…dan tidak akan diselisihi dengan izin Allah walaupun setelah beberapa masa lagi datangnya.
Telah shahih dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:
عليكم بالشام .. فإن الله قد تكفَّل لي بالشام وأهله ">
Hendaklah kalian ke Syam… sesungguhnya Allah telah memberikan jaminan kepadaku mengenai Syam dan penduduknya.”
Maksudnya Allah telah memberikan jaminan kepada nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menolong diennya dan dakwahnya dan melindungi Islam dan kehormatannya di Syam dan penduduk Syam. Barang siapa dijamin oleh Allah maka dia akan terpelihara, tidak akan terlantar dan tidak perlu khawatir.
Rabiah berkata, “Aku telah mendengar Abu Idris saat berbicara mengenai hadits ini mengatakan, ”Barang siapa dijamin oleh Allah maka dia tidak akan terlantar.”
Dari Zaid bin Tsabit Al Anshary ia berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يا طوبى للشام! يا طوبى للشام! يا طوبى للشام! "، قالوا يا رسول الله وبمَ ذلك؟ قال:" تلك ملائكةُ الله باسطوا أجنحتها على الشام ".
Keberuntungan bagi Syam! Keberuntungan bagi Syam! Keberuntungan bagi Syam.” Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, dengan apa mereka mendapat keberuntungan?” Rasulullah menjawab, “Itu para malaikat Allah yang membentangkan sayap-sayapnya di atas Syam.
Beliau juga bersabda:
إني رأيتُ عمودَ الكتاب انتُزع من تحت وسادتي، فنظرت فإذا هو نور ساطع عُمد به إلى الشام، ألا إن الإيمان إذا وقعت الفتن بالشام ".
Sesungguhnya aku melihat pilar Al kitab dicabut dari bawah bantalku. Lalu aku melihat cahaya berjalan ke Syam. Ketahuilah sesungguhnya ketika terjadi berbagai fitnah, iman itu berada di Syam.”
Kemudian bersabda:
إذا فسد أهلُ الشام فلا خير فيكم، ولا تزال طائفة من أمتي منصورين لا يضرهم من خذلهم حتى تقوم الساعة ".
Apabila penduduk negeri Syam telah rusak, maka tidak ada lagi kebaikan bagi kalian. Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang mendapatkan pertolongan, tidaklah membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datangnya hari kiamat.”
HR at-Tirmidzi : 2192; Ahmad : V/34; al-Lalika`i : 172; Ibnu Hibban : 61; al-Hakim di dalam Ma'rifatu 'Ulumul Hadits hal. 2; dari jalan Syu'bah bin Mu'awiyah bin Qurroh, dari ayahnya secara marfu')
Saya katakan: kerusakan yang bersifat nisbi yang telah menimpa penduduk Syam karena strategi thaghut yang kafir dan murtad yang berkuasa di Syam ini telah menimbulkan efek negatif terhadap kebaikan umat ini dan kontribusinya kepada dunia sebagaimana bisa diamati.
Hadits tersebut memberikan faidah bahwa kemuliaan Syam adalah kemuliaan umat ini dan kehinaan dan kerusakan Syam adalah kehinaan dan kerusakan umat ini. Maka kemuliaan dan kehinaan umat ini…naik turunnya kebaikan umat ini…lebih dan kurangnya umat ini, terkait dengan kemuliaan dan kehinaan Syam serta kebaikannya.
Oleh karena itu, dahulu – dan akan selalu - Syam menjadi target serbuan para penjajah dan fokus pemikiran dan pandangan mereka, serta konspirasi mereka karena mereka mengetahui pentingnya wilayah yang sensitif ini… berbahayanya wilayah ini bagi mereka. Maka mereka menguasakan atas negeri Syam ini penguasa dari kalangan bangsa kita, yang jauh lebih kufur, dengki, jahat dan rusak daripada mereka… dan menanam di jantung Syam - di Palestina - kelompok keturunan Yahudi agar memudahkan mereka untuk memasuki berbagai persoalan Syam kapan pun mereka inginkan dengan alasan untuk melindungi kelompok Yahudi tersebut dan negara mereka!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
لن تبرح هذه الأمة منصورين أينما توجهوا، لا يضرهم من خذلهم من الناس حتى يأتي أمر الله؛ وهم بالشام ".
Umat ini akan senantiasa mendapat pertolongan kemana pun berjalan, orang-orang yang menelantarkan mereka tidak membahayakan mereka hingga tiba keputusan Allah, dan mereka itu di Syam.”
لا يزال أهل الغرب ظاهرين على الحق حتى تقوم الساعة ".
Penduduk Maghrib (barat) akan senantiasa berjaya di atas kebenaran hingga datangnya hari kiamat.”
(HR Muslim : XIII/68-Nawawi; Abu Nu'aim di dalam al-Hilyah : III/95-96; as-Sahmi di dalam Tarikh Jurjaan : 467; dan selainnya dari jalan Abu Utsman al-Hindi).
Dalam riwayat lain:
لا يزال أهل الغرب ظاهرين لا يضرهم من خذلهم حتى تقوم الساعة "؛
Penduduk Barat (Ahlul gharbi) akan senantiasa menang, tidak akan membahayakan mereka orang yang menelantarkan mereka hingga hari kiamat.”
Yang dimaksud penduduk Barat adalah penduduk Syam.
قال أحمد بن حنبل: أهل المغرب هم أهل الشام.
Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata, ”Penduduk Maghrib adalah penduduk Syam.”
Hadits –hadits di atas memberikan beberapa faidah:
Thaifah Al Manshurah yang berjaya - yang tidak akan membahayakan mereka orang yang menelantarkan mereka dan orang-orang yang menyelisihi mereka- terdapat di Syam atau negeri Syam tidak kosong dari thaifah tersebut.
Thaifah Al Manshurah tersebut terus menerus ada sepanjang masa sampai hari kiamat sehingga tidak ada satu masa pun yang kosong dari keberadaannya termasuk hinggga zaman di mana kita hidup saat ini. Ini berarti Thaifah al Manshurah ini sekarang sudah ada di Syam yang diketahui oleh orang yang tahu dan tidak diketahui oleh orang yang tidak tahu.
Thaifah Al Manshurah ini dijaga dan ditolong oleh Allah. Melalui thaifah tersebut Allah menjamin kepada nabi-Nya untuk menolong dien ini dan menjaganya.
Di antara ciri khas Thaifah Al Manshurah ini adalah berjihad di jalan Allah, menyampaikan kebenaran secara terang-terangan dan tidak takut celaan orang yang mencela.
عن عبد الله بن حوالة أنه قال: يا رسول الله اكتب لي بلداً أكون فيه، فلو أعلم أنك تبقى لم أختر على قربك. قال>:" عليك بالشام، عليك بالشام، عليك بالشام!"، فلما رأى النبي>صلي الله عليه و سلم كراهيته للشام، قال:" هل تدرون ما يقول الله ؟ يقول: أنتِ صفوتي من بلادي أُدخل فيك خيرتي من عبادي .. ورأيت ليلة أُسري بي عموداً أبيض كأنه لؤلؤ تحمله الملائكة، قلت: ما تحملون؟ قالوا: نحمل عمود الإسلام، أُمرنا أن نضعه بالشام ".
Dari Abdullah bin Hawalah, dia berkata, ”Wahai Rasulullah, tentukanlah untukku satu negeri yang saya akan tinggal di dalamnya. Seandainya saya tahu bahwa Anda tetap tinggal di Madinah, saya akan memilih untuk tinggal di dekat anda.” Rasulullah bersabda, ”Pergilah ke Syam. Pergilah ke Syam. Pergilah ke Syam!” ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat ketidaksukaannya kepada Syam, beliau bersabda, ”Tahukah kalian apa yang difirmankan oleh Allah? Allah berfirman, “Engkau adalah negeriku yang terbaik. Aku masukkan ke dalamnya hamba-hamba-Ku yang pilihan.” Dan aku melihat ketika malam aku diisra’kan, sebuah pilar putih seolah ia adalah sebuah mutiara yang dibawa para malaikat. Aku bertanya (kepada malaikat), ”Apa yang kalian bawa?” Mereka menjawab, “Aku membawa pilar Islam. Kami diperintah untuk meletakkannya di Syam.”
عليك بالشام؛ فإنها خيرة الله من أرضه، يجتبي إليها خيرته من عباده ".
Beliau juga bersabda,”Pergilah kamu ke Syam. Sesungguhnya Syam itu bumi Allah yang terbaik. Allah memilih untuk Syam hamba-hamba-Nya yang terbaik.”
عبد الله بن عمر، قال: قال لنا النبي> صلي الله عليه و سلم يوماً:" إني رأيت الملائكة في المنام أخذوا عمود الكتاب، فعمدوا به إلى الشام، فإذا وقعت الفتن فإن الإيمان بالشام ".
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, ”Suatu hari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada kami, “Dalam sebuah mimpi, sesungguhnya aku melihat para malaikat mengambil pilar Al kitab, lalu membawanya ke Syam. Apabila terjadi banyak fitnah sesungguhnya iman berada di Syam.”
سيكون هجرة بعد هجرة؛ فخيار أهل الأرض ألزمهم مهاجر إبراهيم "
Hijrah akan terus berlangsung. Penduduk bumi yang paling utama adalah yang paling bertahan untuk menetap di tempat hijrahnya Ibrahim.”
Tempat hijrah Ibrahim ‘alaihi salam adalah Palestina dan Palestina merupakan bagian dari Syam. Yang dimaksud dengan Syam adalah Syam Al Kubro yang meliputi Suriah, Yordania, Palestina, Lebanon, Tabuk – bagian dari bumi Jazirah - dan sekitarnya yang dari arah Yordania. Semua wilayah ini disebut dengan Syam akan tetapi pusatnya adalah Damaskus dan sekitarnya sebagaimana yang bisa dipahami dari berbagai hadits.
Di dalam hadits ini terdapat berita gembira yang baik bagi penduduk Palestina yang tetap tinggal, tetap melakukan ribath, yang bertahan hidup di tempat hijrah Nabi Ibrahim ‘alaihi salam meskipun banyak kesempitan dan perlakuan sewenang-wenang dan jahat yang dilakukan oleh zionis Yahudi untuk mengisolir dan mengusir mereka dari negeri mereka, negeri tempat hijrahnya Ibrahim ‘alaihi salam!
عن سالم بن عبد الله عن أبيه قال: قال رسول الله صلي الله عليه و سلم>:" ستخرج نارٌ في آخر الزمان من حضرموت تحشر الناس "، قلنا فماذا تأمرنا يا رسول الله؟ قال:" عليكم بالشام ".
Dari Salim bin Abdillah dari bapaknya, dia berkata, ”Rasulullah bersabda,” Pada akhir zaman akan keluar api dari Hadhramaut yang akan mengumpulkan manusia.” Kami berkata, ”Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami wahai Rasulullah! Beliau bersabda, ”Pergilah ke Syam.”
وعن أبي الدرداء أن رسول الله صلي الله عليه و سلم قال:" فسطاط المسلمين ـ أي مدينتهم ـ يوم الملحمة بالغوطة إلى جانب مدينة يُقال لها: دمشق؛ من خير مدائن الشام ".
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Kota yang menjadi basis kaum muslimin pada hari terjadinya al malhamah (perang besar di akhir zaman) adalah di Ghauthah hingga sisi kota yang disebut dengan Damsyik (Damaskus) yang merupakan kota terbaik di Syam.”
وفي رواية عنه، قال: سمعت النبي صلي الله عليه و سلم يقول:" يوم الملحمة الكبرى، فسطاط المسلمين بأرض يُقال لها: الغوطة، فيها مدينة يُقال لها: دمشق؛ خير منازل المسلمين يومئذٍ ".
Dalam sebuah riwayat dari Abu Darda’ ia berkata, “ Aku telah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Pada hari Al malhamah Al kubro, kota yang menjadi basis kaum muslimin di sebuah daerah yang disebut dengan Al Ghauthah, di dalamnya ada kota yang disebut dengan Damsyik ( Damaskus), yang merupakan posisi kaum muslimin yang terbaik pada saat itu.”
وقال>صلي الله عليه و سلم>:" إذا وقعت الملاحم بعث الله من دمشق بعثاً من الموالي أكرم العرب فرسْاً، وأجودهم سلاحاً يؤيد الله بهم الدين ".
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ”Jika terjadi berbagai perang besar (berbagai malhamah), Allah akan mengutus dari Damaskus utusan dari kalangan tokoh-tokoh Arab yang paling mahir berkuda dan paling menguasai senjata. Allah membela dien ini melalui mereka.”
وقال>صلي الله عليه و سلم>:" عقر دار المؤمنين بالشام ". أي مركزهم الذي يأوون إليه ـ عند الشدائد والمحن والفتن ـ هو بالشام!
Beliau juga bersabda, ”Pusat tempat tinggal kaum muslimin di Syam.”
Maksudnya adalah markas mereka yang menjadi tempat berlindung mereka ketika situasi sulit, penuh ujian dan fitnah adalah Syam.
Dari hadits – hadits ini dan yang lainnya, Syam termasuk bumi ribath hingga hari kiamat. Orang yang mukim di dalamnya – jika niatnya benar – baginya pahala seorang murabith di jalan Allah.
(note: seluruh hadits yang disebutkan di atas tadi isnadnya shahih atau hasan alhamdulillah. Hadits-hadits tersebut ditakhrij dalam kitab Fadhoilu Syam wa Dimasyqi karangan Ar Rib’I yang ditahqiq oleh Asy Syekh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albany rahimahullah.) sekian tulisan dari Syekh Abu Bashir hafidhahullah.
Sebagai tambahan, dalam buku berjudul Keutamaan Tinggal di Negeri Syam, Imam Al ‘Izz bin Abdissalâm mengatakan bahwa 10.000 shahabat pergi ke Syam karena rekomendasi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Penutup
Apabila ada kebenaran dalam tulisan ini maka itu murni karena rahmat dan fadhilah Allah Azza wa Jalla semata dan bila ada kesalahan dan penyimpangan maka itu dari kami dan dari setan. Allah Ta’ala dan Rasul-Nya berlepas diri darinya.
lasdipo.com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Paling Populer

Paling Banyak Dibaca

LIPUTAN DAKWAH

More on this category »

AUDIO KAJIAN ISLAM

More on this category »

KONSPIRASI MUSUH ISLAM

More on this category »

HOT NEWS

More on this category »

ARTIKEL ISLAM

More on this category »

Arsip Blog

Translate